Pujisyukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul "BUAH (FRUCTUS)" dapa t penulis s elesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengertian buah, pembentukan buah dan jenis-jenis buah kepada pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua Home » Kongkow » Materi » Proses Pertumbuhan Embrio Pada Tumbuhan dan Perkembangan Embrio - Senin, 08 Juli 2019 0843 WIB Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah bisa membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga memiliki tiga bagian, yaitu radikula akar lembaga, kotiledon daun lembaga, dan juga kaulikalus batang lembaga. Di dalam biji tumbuhan ada beberapa bagian-bagian, diantaranya yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan juga kotiledon. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan calon individu baru embrio yang diilengkapi dengan cadangan makanan. 1 Pada biji kacang tumbuhan dikotil yang disebut embrio merupakan kuncup embrionik yang memanjang dan juga melekat pada kotiledon, pada biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian bawah pangkal aksis yang melekaat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya terminal disebut dengan radikula. Bagian atas pangkal ialah epikotil, dan bagian ujungnya merupakan plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya. 2 Pada biji jagung tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon yang sering dinamakan sebagai skutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diiselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh macam jenis perkecambahan biji tumbuhan bisa dibedakan atas perkecambahan hipogeal tumbuhan dan epigeal tumbuhan. 1 Perkecambahan Hipogeal Pada gambar tumbuhan diatas memperlihatkan terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan juga menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh ialah perkecambahan ini terjadi pada kacang kapri. 2 Perkecambahan Epigeal, tumbuhnya memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan juga plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah,kacang hijau dll. Terdapat tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan, diantaranya yaitu sebagai berikut 1 Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi bunga dan buah. 2 Akar embrionik, sebagai calon akar yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi akar. 3 Kotiledon atau keping biji, ialah cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasiilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. apabila biji-biji tumbuhan tersebut berada di lingkungan yang cocok, maka embrionya akan segera tumbuh dengan ditandai perkecambahannya. Pada Saat biji tumbuhan mulai berkecambah, sebenarnya ialah awal pertumbuhan pasca embrionik yang dimulai dari pembelahan sel terus menerus secara cepat merupakan periode percepaatan pertumbuhan jaringan meristem embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel jaringan yang baru dengan bentuk, susunan, dan juga fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ jaringan seperti akar embrionik, tunas embrionik, dan kotiledon yang selanjutnya membentuk organ tumbuhan. Artikel Terkait Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang Tersebut? Dalam Sehari Kuli Bangunan Bekerja Sebanyak 9 jam. Setiap Minggu Dia Bekerja 5 hari Dengan Upah Hitunglah Luas Permukaan Tabung yang Berdiameter 28 cm dan Tinggi 12 cm! Sebuah Kemasan Berbentuk Tabung dengan Jari-jari alas adalah 14 cm. Jika Tinggi Tabung 15 cm, Tentukan Luas Permukaan Tabung Tersebut! Edo Memiliki Mainan Berbahan Kayu Halus Berbentuk Limas Segitiga. Tinggi Mainan Itu 24 cm, Alasnya Berbentuk Segitiga Siku-siku Hitunglah Volume Seperempat Bola dengan Jari-jari 10 cm Seorang Anak Akan Mengambil Sebuah Layang-layang yang Tersangkut di Atas Sebuah Tembok yang Berbatasan Langsung dengan Sebuah Kali Jika Diketahui Panjang Rusuk Kubus Seluruhnya 72 cm, Maka Volume Kubus Tersebut Adalah? Sebuah Bak Berbentuk Kubus dengan Panjang Sisi 7 dm Berisi 320 liter air. Agar Bak Tersebut Penuh Hitunglah Volume Kerucut Terbesar yang Dapat Dimasukkan ke dalam Kubus dengan Panjang Sisi 24 cm Cari Artikel Lainnya 1 Sistem Saraf Pusat. Sistem saraf pusat mempunyai fungsi utama dalam memegang semua kendali dan juga pengaturan terhadap keseluruhan kerja dari bagian jaringan saraf sampai ke bagian sel saraf. Sistem saraf pusat meliputi bagian atas otak besar, bagian otak kecil, bagian sumsum lanjutan, dan juga bagian sumsum tulang belakang. Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel cleavage menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu Fase Embrionik Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase Fertilisasi Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel cleavage Tahapan tiga fase embrionik yaitu Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola bulat akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula Blastula Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Gastrula Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup hewan dan manusia. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor jantung, otak sistem saraf, integumen kulit, rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka tulang/osteon, alat reproduksi testis dan ovarium, alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Ciri Tumbuhan Dikotil Pertumbuhan Embrio Biji Tumbuhan Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah bisa membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga memiliki tiga bagian, yaitu radikula akar lembaga, kotiledon daun lembaga, dan juga kaulikalus batang lembaga. Di dalam biji tumbuhan ada beberapa bagian-bagian, diantaranya yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan juga kotiledon. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan calon individu baru embrio yang diilengkapi dengan cadangan makanan. Pada biji kacang tumbuhan dikotil yang disebut embrio merupakan kuncup embrionik yang memanjang dan juga melekat pada kotiledon, pada biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian bawah pangkal aksis yang melekaat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya terminal disebut dengan radikula. Bagian atas pangkal ialah epikotil, dan bagian ujungnya merupakan plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya. Pada biji jagung tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon yang sering dinamakan sebagai skutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diiselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh macam jenis perkecambahan biji tumbuhan bisa dibedakan atas perkecambahan hipogeal tumbuhan dan epigeal tumbuhan. 1 Perkecambahan Hipogeal Pada gambar tumbuhan diatas memperlihatkan terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan juga menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh ialah perkecambahan ini terjadi pada kacang kapri. 2 Perkecambahan Epigeal Tumbuhnya memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan juga plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah,kacang hijau dll. Terdapat tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan, diantaranya yaitu sebagai berikut Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi bunga dan buah. Akar embrionik, sebagai calon akar yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi akar. Kotiledon atau keping biji, ialah cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasiilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. apabila biji-biji tumbuhan tersebut berada di lingkungan yang cocok, maka embrionya akan segera tumbuh dengan ditandai perkecambahannya. Pada Saat biji tumbuhan mulai berkecambah, sebenarnya ialah awal pertumbuhan pasca embrionik yang dimulai dari pembelahan sel terus menerus secara cepat merupakan periode percepaatan pertumbuhan jaringan meristem embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel jaringan yang baru dengan bentuk, susunan, dan juga fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ jaringan seperti akar embrionik, tunas embrionik, dan kotiledon yang selanjutnya membentuk organ tumbuhan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Macam Jaringan Tumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan manusia Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut. Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Hormon Tumbuhan Beserta Macam dan Fungsinya Tahapan perkembangan pada masa embrio Bulan pertama Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat otak yang berupa gumpalan darah serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm. Bulan kedua Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan cartilago. Embrio berukuran 4 cm. Bulan ketiga Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram. Bulan keempat Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm. Bulan kelima Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG Ultra Sonographi. Bulan keenam Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan posisi Bulan ketujuh Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina. Bulan kedelapan Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram. Bulan kesembilan Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan. Embrioyang memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Blastula adalah bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan, bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya Gambar Tahapan Perkembangan Embrio Pada Manusia Secara Berurutan Adalah dari Jaringan lanjutan adalah jaringan yang berkembang mulai dari embrio. Jaringan ini memiliki kapasitas untuk berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan embrio. Jaringan ini berkembang mengikuti pola jaringan yang diciptakan oleh embrio. Jaringan ini merupakan jaringan yang dapat berubah untuk menyesuaikan perkembangan serta pertumbuhan embrio. Apa Saja Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio? Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan hematopoietik, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan limfoid. Jaringan epitel adalah jaringan yang melindungi tubuh dan membantu mengatur suhu tubuh. Jaringan ikat adalah jaringan yang menjaga bentuk dan struktur tubuh. Jaringan hematopoietik adalah jaringan yang membantu dalam produksi sel darah. Jaringan otot membantu tubuh memindahkan suatu benda. Jaringan saraf membantu tubuh mengontrol dan mengirimkan impuls saraf. Jaringan limfoid membantu tubuh dalam menghasilkan sel imunitas. Bagaimana Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio Berkembang? Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio berkembang dalam tiga tahap utama. Tahap pertama adalah tahap induksi. Tahap ini adalah tahap dimana sel induksi menginduksi pembelahan sel dan perkembangan jaringan. Tahap kedua adalah tahap diferensiasi. Di tahap ini, sel diferensiasi menjadi sel yang berbeda. Tahap ketiga adalah tahap organogenesis. Di tahap ini, sel berdiferensiasi menjadi jaringan tertentu yang membentuk organ. Bagaimana Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio Berhubungan dengan Embrio? Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio berkembang dari jaringan embrio. Embrio mengandung sel induksi yang dapat menginduksi pembelahan sel dan perkembangan jaringan. Sel induksi ini akan memicu perkembangan jaringan lanjutan. Jaringan lanjutan akan mengikuti pola jaringan yang diciptakan oleh embrio dan berkembang sesuai dengan tahap yang ditentukan oleh embrio. Selain itu, jaringan lanjutan juga berfungsi untuk menjaga bentuk dan struktur tubuh serta membantu dalam menghasilkan sel darah dan sel imunitas. Bagaimana Cara Mengatur Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio? Untuk mengatur jaringan lanjutan pertumbuhan embrio, Anda harus memahami pola jaringan yang diciptakan oleh embrio. Anda juga harus memahami proses pembelahan sel dan perkembangan jaringan. Selain itu, Anda juga harus mengetahui apa saja jaringan lanjutan yang dihasilkan oleh embrio dan bagaimana cara mengatur jaringan yang berbeda ini. Dengan memahami semua hal tersebut, Anda dapat mengatur jaringan lanjutan pertumbuhan embrio dengan lebih baik. Jikadarah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. 3. Tahap Embrio, pertumbuhan dan perkembangan manusia Kita ketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan saling berhubungan. Kultur dan transfer blastosis embrio adalah prosedur pematangan dan pemindahan calon janin embrio ke dalam rahim. Prosedur ini merupakan salah satu tahap dalam rangkaian in vitro fertilization IVF atau bayi tabung. Bayi tabung merupakan program kehamilan bagi pasangan suami istri yang sulit mendapatkan momongan akibat gangguan sistem reproduksi. Bayi tabung termasuk prosedur yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan, salah satunya adalah kultur dan transfer blastosis embrio. Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan tahap akhir dari rangkaian prosedur bayi tabung. Pada tahap ini, embrio yang terbentuk akan melalui proses pematangan di laboratorium hingga mencapai tahap kultur blastosis, yaitu perkembangan embrio 5–6 hari setelah pembuahan. Setelah melalui tahap kultur blastosis, embrio dengan kualitas terbaik akan dimasukkan kembali ke dalam rahim agar dapat berkembang menjadi janin. Tahapan ini dinamakan dengan transfer blastosis embrio. Tujuan dan Indikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Sebagai bagian dari prosedur bayi tabung, kultur dan transfer blastosis embrio bisa menjadi penanganan utama untuk kemandulan infertilitas pada wanita. Infertilitas bisa membuat wanita tidak kunjung hamil walaupun sudah rutin berhubungan intim tanpa kontrasepsi selama 1 tahun atau lebih. Kemandulan pada wanita dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti Kerusakan atau sumbatan saluran indung telur tuba falopi Endometriosis Gangguan pematangan sel telur ovulasi Riwayat operasi steril Miom Pernah atau sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi Selain pada wanita, infertilitas juga bisa terjadi pada pria. Kemandulan pada pria bisa disebabkan oleh gangguan jumlah dan kualitas sperma atau masalah pada organ reproduksi, misalnya testis atau saluran testis. Prosedur bayi tabung juga bisa dilakukan pada pasangan yang memiliki riwayat penyakit genetik. Hal ini guna mengurangi risiko bayi dari pasangan tersebut untuk mengalami penyakit genetik atau turunan. Peringatan dan Kontraindikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan salah satu tahapan bayi tabung. Tidak ada larangan khusus kepada wanita yang hendak menjalani prosedur ini. Namun, dokter tidak menyarankan prosedur bayi tabung pada wanita yang menderita penyakit, seperti sindrom Marfan, gagal jantung stadium akhir, sindrom Eisenmenger, hipertensi pulmonal, atau koarktasio aorta. Sebelum Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Sebelum menjalani transfer blastosis embrio, dokter akan menjelaskan secara detail mengenai prosedur yang akan dilakukan dan risiko yang mungkin dialami pasien. Setelah pasien paham dan setuju untuk menjalani prosedur ini, dokter akan bertanya terkait riwayat kesehatan dan kesuburan, disertai dengan pemeriksaan fisik pada pasien dan pasangannya. Selanjutnya, dokter akan akan melakukan pemeriksaan lanjutan, meliputi Tes hormon, untuk menilai kadar hormon yang berperan dalam menentukan kuantitas dan kualitas sel telur, seperti follicle-stimulating hormone FSH, hormon estrogen, dan hormon anti-Müllerian AMH Pemeriksaan rongga rahim, untuk menilai kondisi rahim dengan menyuntikkan cairan khusus ke rahim atau memasukkan alat endoskopi melalui vagina menuju rahim Pemeriksaan sperma, untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sperma Tes infeksi menular seksual, untuk memeriksa apakah ada kemungkinan pasien dan pasangannya menderita infeksi menular seksual, misalnya HIV Selain beberapa pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan transfer embrio tiruan. Prosedur ini dilakukan untuk menentukan kedalaman rongga rahim dan teknik yang akan digunakan untuk menempatkan embrio ke dalam rahim. Setelah dokter memastikan kondisi kesehatan dan sel telur pasien, dokter akan memulai tahapan prosedur bayi tabung. Sebelum memasuki tahap kultur dan transfer blastosis embrio, pasien akan melalui beberapa tahapan bayi tabung meliputi Stimulasi atau induksi ovulasi Pada tahap ini, dokter akan memberikan beberapa jenis obat, misalnya obat untuk meningkatkan produksi sel telur dan obat untuk membantu proses pematangan sel telur. Secara umum, proses induksi ovulasi membutuhkan waktu sekitar 1–2 minggu sebelum akhirnya sel telur siap untuk diambil. Untuk menentukan kapan sel telur dapat dikumpulkan, pasien juga akan menjalani USG transvaginal. Tes darah juga akan dilakukan untuk memeriksa pengaruh obat terhadap peningkatan jumlah sel telur. Pengambilan sel telur atau aspirasi folikular Untuk mengeluarkan sel telur, dokter akan melakukan operasi. Operasi dilakukan dengan cara memasukkan jarum melalui vagina, kemudian diarahkan ke ovarium dan masuk ke dalam folikel yang terdapat sel telur di dalamnya. Selanjutnya, sel telur diambil menggunakan jarum yang dihubungkan dengan alat pengisap khusus. Pembuahan fertilisasi Pembuahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu inseminasi konvensional atau intracytoplasmic sperm injection ICSI. Inseminasi konvensional dilakukan dengan menyatukan sperma dan sel telur di dalam cawan khusus. Berbeda dengan inseminasi konvensional, inseminasi buatan dilakukan dengan cara menempatkan sperma langsung ke dalam rahim saat wanita sedang ovulasi. Inseminasi buatan bukanlah merupakan program bayi tabung. Jika teknik inseminasi konvensional gagal memproduksi embrio, dokter akan menggunakan metode ICSI. ICSI dilakukan dengan menyuntikkan sperma sehat ke dalam sel telur yang telah matang secara langsung. Prosedur Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Setelah melalui tahap fertilisasi, embrio akan memasuki tahap kultur blastosis. Pada tahap ini, sel telur akan disimpan di tempat khusus di laboratorium. Dokter akan melakukan pemantauan rutin untuk memastikan bahwa sel telur dapat berkembang secara normal. Jika dokter memastikan embrio sudah matang, tahap berikutnya yang harus dijalani pasien adalah transfer blastosis embrio. Dokter akan melakukan transfer blastosis embrio dalam beberapa tahapan berikut ini Meminta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi tungkai terbuka dan kaki disangga Memberikan obat penenang untuk membantu pasien tetap rileks selama prosedur transfer embrio dilakukan Memasukkan kateter melalui vagina, kemudian diarahkan menuju serviks leher rahim dan masuk ke dalam rahim Menghubungkan kateter dengan jarum berisi satu atau lebih embrio yang telah diberi cairan khusus agar embrio tetap terlindungi Menyuntikkan embrio secara perlahan melalui jarum dan kateter ke dalam rahim Menarik kateter dari vagina setelah proses transfer blastosis embrio selesai Setelah Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Setelah menjalani transfer blastosis embrio, pasien akan diminta untuk beristirahat di ruang pemulihan. Jika dokter sudah memastikan kondisi pasien stabil, pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama dan kembali beraktivitas normal. Meski sudah dapat beraktivitas seperti biasa, pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat. Selain itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pasien agar pertumbuhan embrio tetap terjaga dan mencegah risiko terjadinya keguguran, antara lain Beristirahat dan tidur yang cukup Berjalan santai secara rutin, untuk meningkatkan aliran darah ke dalam rahim Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang Tidak merokok dan menjauhi paparan asap rokok Tidak mengonsumsi minuman beralkohol Minum obat atau menggunakan suntikan hormon progesteron selama 8−10 minggu setelah transfer blastosis embrio Minum suplemen asam folat secara rutin sesuai saran dokter, untuk mengurangi risiko bayi terlahir cacat Mengelola stres dengan baik Memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau perkembangan embrio Sekitar 12–24 hari setelah proses transfer embrio, pasien akan diminta untuk menjalani tes darah guna memastikan apakah pasien positif atau negatif hamil. Jika positif hamil, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani perawatan lanjutan selama hamil. Apabila embrio tidak menempel di dinding rahim dan gagal berkembang, umumnya pasien akan mengalami menstruasi dalam waktu 1 minggu setelah transfer blastosis embrio. Pada kondisi tersebut, dokter akan meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi hormon progesteron. Dokter juga dapat menganjurkan pasien untuk mencoba kembali prosedur bayi tabung. Komplikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan prosedur yang aman untuk dijalani. Efek samping yang muncul umumnya bersifat ringan dan jarang terjadi, antara lain Kram perut Konstipasi atau sembelit Keputihan Payudara terasa nyeri karena kadar hormon estrogen meningkat Meski jarang terjadi, prosedur kultur dan transfer blastosis embrio juga dapat menyebabkan komplikasi berupa Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim Bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah Twin to twin transfusion syndrome Ovarian hyperstimulation syndrome OHSS, yaitu pembengkakan dan nyeri pada ovarium Bayi terlahir cacat Keguguran Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika timbul gejala berikut setelah prosedur kultur dan transfer blastosis embrio Demam Nyeri panggul Perdarahan hebat dari vagina Buang air kecil berdarah
Υдотрሼвсቺ ճαАроπሄፀፄ ճеջ ωπ
Яሓኸξоζи оկовеնዝшեՕпр ξըчոհኗ аճ
Վоշα оցወπоձω ιբоጡαጂիցХраδ յеጩижепեгл ኞ
Иջиснεլ փኑρевሠШуж ፀстоሺоጌ
ሄоπ е ሹитеСлужեвродա ифαби
Padamasa ini rentan terhadap berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Untuk itu pada usia balita diberikan bermacam-macam imunisasi. Tujuannya untuk menambah daya tahan kekebalan tubuh. Ciri - ciri masa balita sebagai berikut: 1) Perkembangan fisik sangat pesat. 2) Perkembangan motorik, seperti tengkurap, merangkak, merambat
Jelaskan Perkembangan Embrio dalam Rahim Lengkap - Nah sobat bermanfaat, kali ini kita akan membahas tentang perkembangan embrio dari minggu pertama hinggu terakhir. Oke kita langsung saja bahas bagaimana perkembangannya. Perlu kalian tahu pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma yang kemudian membentuk zigot. Pembuahan tersebut terjadi di bagian tuba Fallopi saluran telur dalam alat reproduksi wanita. Zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio. Embrio kemudian menempel pada dinding rahim uterus ibu yang telah menebal karena banyak mengandung pembuluh darah. Di dalam rahim, embrio akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan prenatal sampai menjadi bayi yang siap untuk dilahirkan. Embrio yang menempel pada rahim uterus terus tumbuh dan berkembang sampai terbentuk dua bagian utama sel dan jaringan. Bagian pertama berupa embrio yang akan menjadi bagian lain akan membentuk ekstraembrio. Membran plasenta ini selanjutnya membentuk amnion dan tali pusat merupakan penghubung antara embrio dengan jaringan induknya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah untuk mengalirkan makanan dan oksigen dari induk ke embrio serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme embrio ke peredaran darah induknya. Beginilah perkembangan embrio dari minggu ke minggu Janin berasal dari pertemuan 2 sel orangtuanya, yakni sel sperma dari ayah dan sel telur dari ibu. Pertemuan ini mengawali terbentuknya sel-sel lain yang kompleks dan akhirnya dapat berkembang dan bertumbuh menjadi seorang manusia yang utuh. Berikut adalah perjalanan sel tersebut dalam daftar urutan tahap perkembangan janin Minggu ke 2 Pada umur kehamilan 2 minggu, tahap perkembangan janin yang utama ialah masa ovulasi atau keluarnya sel telur ibu ke dalam kandungan ibu yang dibuahi oleh sel sperma ayah. Pertemuan inilah yang menjadi awal perkembangan janin Anda. Setelah dibuahi, sel telur akan menjadi bakal janin, lalu menempelkan atau mengimplantasikan dirinya ke dinding rahim. Minggu ke 3 Tahap perkembangan janin ada umur 3 minggu yang utama adalah terbentuknya hormon kehamilan dari bakal janin Anda. Bakal janin yang telah aman berada di dinding rahim mulai melepaskan hormon kehamilan yang membuat test pack kehamilan menjadi positif. Minggu ke 4-5 Pada minggu ke-4 kehamilan, Anda akan mengalami terlambat menstruasi yang biasanya menjadi gejala utama kehamilan. Pada minggu ke-5, tahap perkembangan janin yang terjadi ialah akan terbentuk sistem pembuluh darah dan jantung yang mulai berdetak. Minggu ke 6-7 Tahap perkembangan janin yang selanjutnya adalah terbentuknya hidung, mulut dan telinga pada wajah. Saat ini juga akan mulai terbentuk saluran pencernaan dan paru-paru. Terakhir, sel janin Anda akan membentuk tangan dan kaki yang mungil. Saat ini, janin Anda berukuran sebesar sebuah buah blueberry. Minggu ke 8-9 Saat ini, janin Anda sudah mulai dapat bergerak, meski Anda belum dapat merasakan pergerakannya. Sistem saraf sudah mulai terbentuk pada minggu ke-8 diikuti oleh perkembangan saluran pernafasan yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru. Organ pada janin Anda saat ini sudah mulai bekerja. Ukuran janin Anda saat ini ialah sebesar buah anggur. Minggu ke 10-12 Pada minggu ke 10, tahap perkembangan janin yang paling penting sudah selesai. Kulit janin berwarna transparan. Kaki dan tangan janin Anda mulai dapat menekuk dan mulai pula terbentuk kuku. Anggota tubuh janin Anda sudah terbentuk hampir lengkap pada saat ini. Ia kini dapat menendang, bergerak bahkan cegukan. Jemari tangan kini sudah dapat membuka dan menutup, jemari kaki dapat menekuk dan mulut akan bergerak seperti sedang menghisap sesuatu. Kini ia mulai sadar bila Anda menepuk perut Anda, meski pada saat ini Anda belum dapat merasakan gerakannya. Ukuran janin Anda pada minggu ke 12 adalah sebesar buah lemon. Minggu ke 13 Akhir minggu ke 13 menandakan akhir dari trimester awal kehamilan Anda. Kini, janin memiliki sidik jari dan sistem pembuluh darah yang sempurna. Pada 13 minggu awal kehamilan inilah terjadi pembentukan dasar organ-organ penting dalam tubuh, maka sangat penting untuk mengawasi apa saja yang dikonsumsi ibu hamil pada trimester pertama termasuk makanan dan obat-obatan. Minggu ke 14-15 Kini, otak janin sudah dapat mengirimkan impuls untuk organ tubuhnya terutama untuk mengontrol pergerakan muka. Ginjal janin Anda kini mulai dapat bekerja. Bila di USG saat ini, dapat terlihat janin yang sedang mengisap jempolnya. Janin juga dapat merasakan adanya cahaya dari luar perut ibu. Pada usia 15 minggu Anda dapat mengetahui jenis kelamin anak Anda dengan pemeriksaan USG. Perkembangan janin 15 - 16 mingguPerkembangan bayi 4 bulan dalam kandungan ditandai dengan pergerakannya yang semakin aktif walaupun anda masih belum bisa merasakan gerakannya. Ia mungkin mulai suka menghisap jempolnya dan tengkoraknya juga semakin solid. Tulang rusuknya mulai terbentuk namun belum terlalu kelihatan. Di awal tahap perkembangan janin trimester kedua hormon kehamilan mulai bekerja. Kelenjar prostat atau ovari berkembang. Langit-langit mulut bayi hampir sempurna. Perkembangan janin 17 mingguSekitar minggu ketiga dari perkembangan janin trimester kedua, bayi anda sudah memiliki lapisan kulit transparan dan membentuk alis mata dan rambut di kepalanya. Mata dan telinga semakin terbentuk dan tulang serta sumsum sekarang terbentuk. Perkembangan janin 18 mingguPada minggu ke-18 kehamilan anda mungkin bisa merasakan tanda-tanda pertama kehidupan dalam rahim anda. Jika tidak, anda akan segera merasakannya. Pendengaran bayi anda semakin baik sekarang. Ia bisa mendengar suara anda dan lawan bicara anda secara samar-samar. Ototnya bergerak secara refleks dan ginjalnya sudah memproduksi urin yang disimpan dalam kantung amniotic setelah dikeluarkan. Proses perkembangan janin 18 minggu dalam kandungan lainnya yang cukup signifikan adalah terbentuknya lapisan lemak verniks dan rambut yang sangat halus lanugo untuk melindungi kulitnya yang tipis. Minggu ke 19-20 Awal minggu ke-19 ditandai oleh berkembangnya sistem pendengaran, penglihatan, penciuman dan pengecapan janin, sehingga ini adalah waktunya bila Anda ingin mengobrol atau memperdengarkan music pada janin Anda. Saat ini juga janin mulai dapat menelan dan mulai membuat meconium, yang merupakan feses atau kotoran pertama janin Anda yang akan dikeluarkan saat ia lahir. Minggu ke 21-25 Tahap perkembangan janin kali ini dapat Anda rasakan karena gerakan janin semakin kuat dan kini mulai mempunyai karakteristiknya sendiri. Periode ini juga ditandai dengan berkembangnya janin menjadi semakin mirip seorang bayi dengan ukuran yang lebih kecil. Akan mulai terbentuk alis, bibir, mata dan rambut yang lebih jelas. Kulit janin yang tadinya transparan kini menjadi semakin berwarna dan mulai ditimbuni lemak. Minggu ke 26-27 Tahap perkembangan janin selanjutnya ialah janin Anda mulai melakukan gerakan bernafas, yaitu memasukkan dan mengeluarkan cairan amnion melalui hidungnya. Akhir minggu ke 27 juga menandakan berakhirnya trimester ke-2 kehamilan. Janin Anda kini tidur dengan pola yang teratur. Minggu ke 28-31 Memasuki trimester ke-3, penglihatan janin Anda sudah semakin baik dan paru-paru sudah semakin terlatih. Otak janin sedang sangat bertumbuh hingga kepala janin akan membesar dengan cepat. Penimbunan lemak di lengan dan kaki janin akan sangat banyak sehingga kini janin Anda berukuran sebesar kelapa. Minggu 32- 35 Menginjak minggu 32, berat badan ibu akan bertambah setengah kilo perminggunya, dimana setengahnya merupakan penambahan berat badan janin yang semakin siap untuk dilahirkan. saat ini sistem saraf dan paru janin berfungsi semakin baik, sehingga bayi yang dilahirkan di minggu ini biasanya dapat bertahan di dunia luar bila tidak terdapat komplikasi lain. Minggu 36-lahir Tahap perkembangan janin berikutnya adalah pematangan lebih lanjut pada fungsi otak dan paru yang dibutuhkan janin untuk bertahan di luar kandungan ketika dilahirkan. Selain itu, perkembangan janin juga difokuskan dalam penimbunan lemak yang semakin banyak agar bayi dapat bertahan dari hawa dingin ketika dilahirkan. Dan pada usia 37 minggu ke atas, bayi sudah siap untuk dilahirkan dan bertemu dengan kedua orangtuanya. Demikian Informasi yang saya bagikan dengan judul Perkembangan Embrio Dalam Rahim. Semoga informasi yang bermanfaat ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih untuk Anda. Silahkan share informasi yang bermanfaat ini.
25.2 Mekanisme Penimbunan debu dalam jaringan paru Faktor yang dapat berpengaruh pada inhasi bahan pencemar ke dalam paru adalah factor komponen fisik, factor komponen kimiawi dan factor penderita itu sendiri. Aspek komponen fisik yang pertama adalah keadaan dari bahan yang diinhalasi (gas,debu,uap). Jakarta - Perkembangan janin dalam kandungan berlangsung dalam beberapa tahapan. Proses ini dimulai sejak adanya pembuahan hingga persalinan, umum usia kehamilan berlangsung rata-rata 40 minggu. Dalam masa kehamilan tersebut dibagi menjadi tiga tahapan perkembangan janin, yaitu periode zigot, periode embrio, dan periode janin."Penting untuk diketahui bahwa kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu. Dokter kandungan Anda akan menggunakan minggu-minggu itu untuk membantu mencari tahu perkembangan kehamilan," kata Asisten Profesor di Sekolah Ilmu Kesehatan dan Informasi serta Kesehatan Masyarakat Universitas Louisville, Robin Elise Weiss, PhP, MPH, dikutip dari Very Well Family. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Pada periode zigot, ini merupakan periode pembelahan zigot dan implantasi embrio yang terjadi pada minggu pertama hingga kedua masa kehamilan. Kemudian pada periode embrio, mulai dari panjang, berat, lengkap dengan sistem saraf pusat, jantung, sistem pencernaan, jari-jari tangan, kaki, dan mulai terbentuk awal fitur itu pada tahap terakhir, periode perkembangan janin terus mengalami perkembangan, yang sudah dapat dibedakan jenis kelamin hingga tulang sudah terbentuk pada awal periode ini. Mengutip dari laman Very Well Mind, secara rinci perkembangan janin dijelaskan sebagai berikutPerkembangan janin dibagi menjadi tiga tahap, meliputiPerkembangan zigotPada tahap ini, dimulai saat sperma dan sel telur bersatu di salah satu dari dua saluran tuba. Sel telur yang telah dibuahi disebut sebagai zigot. Selang beberapa jam setelah pembuahan, zigot mulai melakukan perjalanan menuruni tuba falopi menuju rahim, sel dimulai sekitar 24 hingga 36 jam setelah pembuahan. Melalui proses mitosis, pertama-tama zigot membelah menjadi dua sel, kemudian menjadi empat, delapan, 16, dan seterusnya. Sebanyak setengah dari semua zigot bertahan hidup kurang dari dua sel mulai berdiferensiasi, dan mengambil ciri-ciri tertentu yang akan menentukan jenis sel seperti apa. Saat sel berkembang biak, mereka juga akan terpisah menjadi dua massa yang berbeda, yakni sel luar menjadi plasenta, dan sel dalam membentuk sel berlanjut selama sekitar satu minggu. Sel-sel tersebut berkembang menjadi apa yang dikenal sebagai blastokista. Ini terdiri dari tiga lapisan, yang masing-masing berkembang menjadi struktur berbeda di dalam Kulit dan sistem sarafEndoderm Sistem pencernaan dan pernapasanMesoderm Sistem otot dan rangkaBlastokista sampai di rahim, dan menempel pada dinding rahim, suatu proses yang disebut dengan implantasi. Ketika proses ini berhasil, perubahan hormonal dapat menghentikan siklus menstruasi normal, dan memicu banyak perubahan embrioPada tahap ini, massa sel dikenal sebagai embrio. Ini terjadi pada awal minggu ketiga hingga kedelapan setelah pembuahan. Tahap embrio memainkan peran penting. Misalnya, ini merupakan periode krusial dalam perkembangan otak empat minggu setelah pembuahan, tabung saraf terbentuk. Tabung ini nantinya akan berkembang menjadi sistem saraf pusat termasuk sumsum tulang belakang, dan otak. Tabung saraf mulai terbentuk bersama dengan area yang dikenal sebagai pelat saraf. Tanda-tanda awal perkembangan tabung saraf adalah munculnya dua tonjolan yang terbentuk di sepanjang sisi pelat beberapa hari setelahnya, makin banyak tonjolan terbentuk, dan terlipat ke dalam hingga tabung berlubang terbentuk. Setelah tabung ini sepenuhnya terbentuk, sel mulai terbentuk di dekat pusatnya. Tabung mulai menutup, dan vesikula otak terbentuk, yang pada akhirnya akan berkembang menjadi bagian-bagian otak, termasuk struktur otak depan, otak tengah, dan otak belakang, minggu keempat, kepala janin mulai terbentuk, segera diikuti oleh mata, hidung, telinga, dan mulut. Pembuluh darah yang akan menjadi jantung mulai berdenyut. Selama minggu kelima, tunas yang akan membentuk lengan dan kaki minggu kedelapan perkembangan, embrio memiliki semua organ dan bagian dasar kecuali organ intim. Pada titik ini, berat embrio hanya satu gram, dan panjangnya sekitar satu inci atau 2,5 centimeter cm, tahap akhir periode embrio, struktur dasar otak dan sistem saraf pusat telah terbentuk. Pada titik ini, struktur dasar sistem saraf tepi juga telah sel otak atau neuron dimulai sekitar hari ke-42 setelah pembuahan, dan sebagian besar selesai sekitar pertengahan kehamilan. Ketika sel otak terbentuk, maka mereka akan bermigrasi ke berbagai area otak. Saat mencapai lokasi yang benar, mereka mulai membentuk koneksi dengan sel saraf lain untuk membentuk jaringan saraf yang belum janinIlustrasi janin/ Foto iStockSetelah diferensiasi sel sebagian besar selesai, embrio memasuki tahap berikutnya dan dikenal sebagai janin. Periode janin berkembang yang ditandai dengan perubahan yang lebih penting di otak. Perkembangan ini dimulai pada minggu kesembilan dan berlangsung hingga dan struktur tubuh awal yang terbentuk pada tahap embrio terus berkembang. Tabung saraf berkembang menjadi otak, dan sumsum tulang belakang, dan neuron terus terbentuk. Setelah neuron ini terbentuk, mereka mulai bermigrasi ke lokasi yang benar. Sinapsis, atau hubungan antar neuron, juga mulai minggu kesembilan dan ke-12 kehamilan paling awal, gerakan refleks mulai muncul. Janin mulai melakukan gerakan refleksif dengan lengan dan bulan ketiga kehamilan, organ intim mulai berdiferensiasi. Menjelang akhir bulan, seluruh bagian tubuh akan terbentuk. Pada titik ini, berat janin sekitar tiga ons. Janin terus tumbuh dalam berat dan panjangnya, meskipun sebagian besar pertumbuhan fisik terjadi pada tahap akhir bulan ketiga juga menandai akhir trimester pertama kehamilan. Selama trimester kedua, atau bulan keempat hingga enam, detak jantung tumbuh lebih kuat dan sistem tubuh lainnya menjadi lebih berkembang. Bentuk kuku jari tangan, rambut, bulu mata, dan kuku dan sistem saraf pusat juga menjadi lebih responsif selama trimester kedua. Janin terus berkembang, dan terus menambah berat badan. Pada bagian paru-paru juga mulai mengembang, dan berkontraksi, mempersiapkan otot untuk bernapas selama periode tujuh bulan hingga persalinan, perkembangan janinBiasanya perkembangan janin mengikuti pola normal, namun ada saatnya terjadi beberapa hal yang dapat mengubah jalannya perkembangan janin yang sehat pada tingkat genetik, maupun masalah fisik yang bisa masalah ini bisa menghentikan prosesnya secara bersamaan, dan bayi akan berhenti tumbuh, lalu kehamilan berakhir atau mengalami keguguran. Hal tersebut lebih mungkin terjadi pada tahap awal perkembangan zigot, atau pada tahap penyebab keguguran, dikutip dari HealthLine, di antaranyaKelainan kromosomKondisi medis yang mendasarinyaMasalah hormonUsia wanita saat pembuahanImplantasi gagalGaya hidup, seperti merokok, mengonsumsi alkohol atau gizi burukJika wanita hamil mengalami perdarahan vagina, kram, atau hilangnya gejala kehamilan, segera hubungi dokter. Mungkin beberapa gejala tersebut normal, namun sebaiknya diperiksakan untuk memastikan, dan menjaga janin berkembang dengan sehat, ibu hamil sebaiknya melakukan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan maupun minuman yang penting untuk mendukung kehamilan, dan rutin memeriksakan kandungan sejak awal juga Bunda, pijatan sebelum melahirkan pada video berikut [GambasVideo Haibunda] haf/haf Contohkultur jaringan ini biasanya diterapkan pada tanaman kentang, tebu, pisang, dan apel. 2. Kultur Ujung Tunas. Teknik perbanyakan mikro ini biasanya menggunakan eksplan bahal tunas apikal yang ukurannya sekitar 3-20 mm. Bahan yang digunakan biasanya disertai dengan primordia daun dan jaringan pembuluh. Baca Juga. JawabanJawaban1. Jaringan Hewan Kumpulan sel penyusun tubuh hewan yang mempunyai bentuk dan fungsi sama2. Jaringan Embrional Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel Dewasa Jaringan Embryonal yang telah mengalamai pembelahan dan Defrensiasi serta specialisasi sehingga membentuk jaringan yang bervariasi misalnya epithel , Otot, Syaraf dan Penyokong3. Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi Hewan diploblastik Contoh Coelenterata Hewan triploblastik Contoh cacing tanah, siput, Arthropoda, dan yaitu1. ektoderm lapisan luar2. mesoderm lapisan tengah3. entoderm / endoderm lapisan dalam.4. Jaringan Epitel Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran tubuh jaringan epitelBerdasarkan fungsi1. Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat Epitel kelenjar, untuk Kelenjar Kelenjar endokrin3. Epitel penyerap, untuk Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari bentuk dan susunan1. Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel berbentuk Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Jaringan Otot Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu 1. Otot polos2. Otot Lurik / Otot Rangka3. Otot JantungOtot polos Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh lurik Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada jantungMempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otak tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat becabang-cabang, intinya satu terletak di Jaringan Saraf Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi segala aktifitas tubuh. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat diotak, sum-sum tulang belakan, dan di urat saraf. CorongInfundibulum adalah lanjutan dari bagian oviduk paling pangkal, dimana corong ini merupakan bagian yang bertugas untuk menangkap sel telur yang telah direproduksi oleh ovarium. Uterus Dalam uterus sendiri terdapat banyak lapisan jaringan yang disebut sebagai endometrium, dimana apabila tidak terjadi pembuahan, maka lapisan tersebut akan Uploaded byAnonymous 6V4aR2 0% found this document useful 0 votes56 views3 pagesDescriptionULANGAN HARIAN JARINGAN HEWAN KELA XI IPACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes56 views3 pagesUlangan Harian Jaringan TumbuhanUploaded byAnonymous 6V4aR2 DescriptionULANGAN HARIAN JARINGAN HEWAN KELA XI IPAFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Bijiyang menyediakan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah dinamai biji kotiledonik. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon sudah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji (embrio atau lembaga). Yang termasuk tumbuhan sejenis ini contohnya dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Latar Belakang Perkembangan Embrio – Pengertian, Proses, Fase, Tahap & Gambar – Reproduksi adalah suatu proses perkembangbiakan makluk hidup yang dimulai dari bertemunya sel telur yang dilepaskan oleh ovarium dengan sepermatozoa yang dihasilkan oleh testis sehingga dari proses tersebut terbentuk suatu makluk hidup baru yang disebut dengan zigot yang kemudian kondisi tersebut disusul oleh terjadinya kebuntingan serta berakhir dengan kelahiran anonymous 2008 . Dewasa ini usaha peternakan di Indonesia hampir selalu menghadapi kendala, yang mengakibatkan produktivitas ternak masih rendah. Salah satu kendala tersebut adalah masih banyak kasus gangguan reproduksi menuju kepada adanya kemajiran ternak betina. Hal ini ditandai dengan rendahnya angka kelahiran pada ternak tersebut Hardjopranjoto, 1995. Angka kelahiran dan pertambahan populasi ternak adalah masalah reproduksi atau perkembangbiakan ternak. Penurunan angka kelahiran dan penurunan populasi ternak terutama dipengaruhi oleh efisiensi reproduksi atau kesuburan yang rendah dan kematian prenatal Toelihere, 1981. Lama satu siklus birahi merupakan proporsi lama kebuntingan yang penting dan bila satu siklus hilang karena ketidakberhasilan pembuahan ini merupakan kerugian ekonomi pada sistem produksi yang intensif dan hilangnya siklus kedua karena kegagalan dalam mendeteksi dan menginseminasi kembali hewan yang tidak bunting juga dapat merugikan dalam segi ekonomi Hunter, 1981. Secara ideal hanya sapi-sapi betina dan pejantan yang normal, sehat dan sangat fertil yang harus dikawinkan, akan tetapi sapi betina maupun sapi jantan mempunyai kesuburan yang berbeda-beda. Apabila sapi betina kurang subur maka kesuburan pejantan menjadi sangat penting Toelihere, 1981. Yang selanjutnya pada zigot tersebut bertumbuh dan berkembang menjadi embrio semacam bahan yang siap menjadi manusia mini, janin dan siap untuk menantang dunia. Dalam proses perkembangan embrio pada manusia, seutuhnya terjadi di dalam tubuh induk betina. Manusia ialah organism vivipar yakni melahirkan. Dalam proses embriogenesis yang berlangsung di dalam tubuh induk ini memerlukan waktu sekitar 9 minggu 10 hari atau sekitar 38 minggu untuk embrio janin yang mencapai perkembangan sempurna dan siap untuk dilahirkan. Nah berikut ini terkait perkembangan embrio embriogenesis pada manusia. Periode Embrio/organogenesis, Suatu periode ketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagian dalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45, kucing 6-24, dan kuda 12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuk lamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh Toelihere,1979. Pada periode ini meliputi pembentukan Baca Juga Sporozoa Adalah Lapisan-lapisan lembaga germ layer Endoderm Lapisan germ yang paling dalam Pertama tampak ketika suatu lapisan sel tunggal terdorong keluar dari inner cell mass dan tumbuh mengelilingi blastokul Merupakan awal/origo dari sistem digesti, hepar, pulmo, organ internal lain Mesoderm Lapisan germ/lembaga tengah Lapisan sel-sel inner cell mass, yang terdorong di antara endoderm dan ectoderm Origo dari sistem skelet, otot, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi Ektoderm Lapisan germ yang paling luar Origo dari sistem syaraf, organ indera, rambut, Toelihere,1979. Trofoblast akan menjadi Amnion Non-vaskuler, berisi cairan yang dihasilkan fetus Bantalan untuk proteksi Robek saat kelahiran Yolk sac Sebagai cadangan makanan Mammalia atropi Allantois Penuh dengan pembuluh darah Menyatu dengan chorion Allantochorion Membawa darah ke chorion Chorion Membran fetus terluar Melekat pada induk Toelihere,1979. Tahap awal perkembangan diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel cleavage menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Baca Juga Adiwiyata Adalah Gambar 2. Perkembangan awal Embrio Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel cleavage 3 Tahapan Fase Embrionik Kita akan membahas setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya berikut ini. Fase Morula Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan animal pole dan kutub vegetatif vegetal pole. Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu grey crescent.setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula. Fase Blastula Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase moruta. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang lebih sedikit dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi caftan dan disebut blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi. Setelah fase blastula selesai ditanjutkan dengan lase gastrula. Fase Gastrula Gambar 2. Tahap pasca perkembangan embrio Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam invaginasi. Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar ektoderm dan lapisan dalam endoderm. Baca Juga Penyerbukan Bunga Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan menjadi berbagai macam saluran. Bagian tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Pada perkembangan selanjutnya, arkenteron akan menjadi saluran pencernaan pada hewan vertebrata dan beberapa invertebrata. Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut dengan blastofor. Bagian ini dipersiapkan menjadi anus dan pada bagian ujung akan membuka dan menjadi mulut. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir fase gastrula telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Berdasarkan jumlah lapisan embrionalnya, hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik dan hewan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisan embrional, yaitu ektoderm dan endoderm. Contoh hewan diploblastik adalah Coelenterata hewan berongga. Hewan triploblastik memiliki tiga lapisan embrional, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Mesoderm selalu terletak di antara ektoderm dan endoderm. Hewan triploblastik dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan ada tidaknya selom berasal dari kata coelom = ruangan yang berongga dan bagaimana selom tersebut dibentuk selama embriogenesis. Kelompok hewan tersebut yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata euselomata. Hewan aselomata tidak memiliki selom, contohnya cacing pipih Platyhelminthes. Hewan pseudoselomata memiliki selom semu, contohnya cacing tanah. Hewan selomata memiliki selom sesungguhnya, misalnya manusia. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup hewan dan manusia. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor jantung, otak sistem saraf, integumen kulit, rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka tulang/osteon, alat reproduksi testis dan ovarium, alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Baca Juga Ganggang Alga Adalah Contohnya Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Periode Embrio Minggu 3 – 8 Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar Embrio dilindungi oleh beberapa selaput yaitu Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama Baca Juga Taksonomi Tumbuhan Tahapan perkembangan pada masa embrio Bulan pertama Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat otak yang berupa gumpalan darah serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm. Bulan kedua Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan cartilago. Embrio berukuran 4 cm. Bulan ketiga Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram. Bulan keempat Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm. Bulan kelima Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG Ultra Sonographi. Bulan keenam Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan posisi Bulan ketujuh Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina. Bulan kedelapan Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram. Bulan kesembilan Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan. Fertilisasi Fertilisasi merupakan proses penyatuan inti sel gamet jantan sperma dengan inti set gamet betina ovum . Jutaan sel sperma yang masuk ke dalam organ reproduksi betina, hanya aka nada satu sel yang bersatu dengan satu sel telur. Setelah hal itu terjadi maka sel sperma lainnya akan mengalami penghancuran oleh sel-sel darah putih leukosit . Tahap penyatuan dua inti haploid ini menghasilkan satu sel dengan inti diploid 2n zigot. Sel inilah yang akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia. Pembelahan Cleavage Tidak lama setelah terbentuk zigot maka sel ini akan langsung beranjak ke tahap pembelahan yang membentuk banyak sel. Pembelahan yang berlangsung ialah pembelahan mitosis yang berlangsung sangat cepat diawali dengan pembelahan dua sel, empat sel, delapan sel, dan sterusnya hingga terbentuk morula tahap 32 sel . Pembelahan mitosis yang berlangsung pada zigot tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma sitokinesis hanya pembelahan inti saja. Sehingga ukuran zigot satu inti dengan morula degan 32 inti ialah sama. Namun berbeda dengan kasus bayi kembar indentik yang berasal dari satu zigot yang pembelahan mitosisnya mengalami pembelahan sitplasmanya sehingga sel-sel hasil pembelahannya akan terpisah. Blastulasi Dalam tahap blastulasi ini merupakan tahap pembentukan blastula bola berongga dari morula bola padat . Pada tahap sebelumnya zigot membelah membentuk banyak sel sampai 32 yang disebut morula. Tahap morula ialah tahap 32 sel-sel zigot yang tersusun padat. Yang kemudian tiap-tiap sel akan terus melanjutkan tahapan pembelahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan hingga mencapai angka 64 sampai 100 sel. Ukuran sel-selnya makin kecil ukuran bolanya sama , yang membedakan tahap morula dengan blastula ialah jumlah sel dan terdapatnya rongga pada tahap blastula yang disebut blastosol. Dengan terbentuknya blastosol berasal dari sel-sel pada bagian dalam yang membelah menjadi banyak sel dengan ukuran yang semakin mengecil. Rongga blastosol berisikan yolk atau kuning telur sebagai satu-satunya sumber makanan bagi sel-sel blastula untuk tumbuh dan berkembang. Berbeda dengan hewan ovipar dan ovovivipar yang memiliki kuning telur yang banyak kelompok vivipar termasuk manusia memiliki kuning telur yang sangat sedikit. Dan tidak mungkin akan mencukupi kebutuhan sel-sel embrio hingga 38 minggu ke depan. Oleh Karena itu sebelum kehabisan kuning telur maka pada tahap ini blastula , embrio akan masuk implantasi ke dalam uterus rahim induk betina. Baca Juga Farmakognosi adalah Selanjutnya dalam tahap hubungan induk betina dengan embrio akan terjalin melalui pembentukan selaput ekstraembrionik dari dinding endometrium induk betina. Segala kebutuhan embrio akan dapat terpenuhi oleh induk betina yang melalui hubungan yang terbentuk dalam selaput embrionik plasenta, amnion, korion dan alantois samapi masa pertumbuhan dan perkembangan embrio selesai. Keberadaan embrio di dalam endometrium induk betina akan menghasilkan hormone HCG Human Chorionic Gonadothropin yang merangsang induk betina untuk mensekresikan Hormon progesterone untuk memperkuat endometrium. Gastrulasi Tahap gastrulasi, tahap pembentukan gastrula yaitu pembentukan tiga lapisan embrionik pada embrio. Lapisan embrionik merupakan lapisan lembaga yang akan berkembang menjadi organ-organ dalam embrio manusia. Gastrulasi ditandai dengan reorganisasi lapisan sel-sel pada tahap blastula. Sel-sel blastula akan melakukan pergerakan morfogenetik yang sedemikian rupa, hingga memungkinkan sel-sel yang berjauhan pada tahap blastula menjadi sel-sel yang berdekatan pada tahap gastrulasi. Pergerakan sel-sel blastula pada tahap ini diawali dengan gerakan invaginasi atau pelekukan ke dalam. Gerakan ini menyebabkan migrasi sel-sel yang awalnya terletak di luar menjadi tersusun di bagian dalam. Pergerakan sel-sel ini menyebabkan rongga blastosol menghilang namun terbentuk rongga arkenteron. Setelah semua pada sel berhasil bermigrasi terbentuk lubang saluran bekas titik invaginasi yang disebut dengan istilah blastopori. Selin gerakan invaginasi sel-sel tahap blastula ini juga melakukan gerakan evaginasi melekuk keluar , ingersi migrasi sel dan lainnya. Selanjutnya sel-sel ini telah berhasil dan selesai dalam perjalanannya. Tahap gastrulasi ditandai dengan terbentuknya tiga lapisan embrionik yang akan menentukan nasib embrio tersebut. Masing-masing sel dalam tiap lapisan akan saling menginduksi satu sama lain untuk perkembangan selanjutnya. Tiap sel akan menentukan takdirnya masing-masing. Oleh karena itu pada tahapan ini biasa disebut dengan penentuan nasib fate map , tiga lapisan embrionik ini ialah antara lain lapisan ectoderm, lapisan mesoderm dan lapisan endoderm. Neurulasi Dalam tahap neurulasi merupakan awal dari tahap diferensisi setelah tahap gastrulasi. Pada tahap neurulasi merupakan tahap pembentukan corda saraf notocord yang merupakan ciri utama dari hewan vertebrata, notocorda dibentuk dari interaksi induksi antara lapisan ectoderm dengan lapisan mesoderm didalamnya. Induksi antar lapisan ini menyebabkan sel-sel ectoderm bergerak sehingga terbentuk notocorda yang memanjang. Untuk selanjutnya notocorda ini akan berkembang menjadi sistem saraf pusat perkembangan otak . Intinya tahapan neurulasi diindikasikan dengan terbentuknya lempeng saraf notocorda pada lapisan ektoderm. Organogenesis Tahapan organogenesis merupakan tahapan pembentukan organ yang berkembang dari lapisan embrionik yang terbentuk pada tahap gastrula berikut organ-organ yang berkembang dari lapisan embrionik. Ektoderm Lapisan yang paling luar, lapisan ectoderm akan berkembang menjadi sistem integument kulit dan derivatnya serta penyusun sistem saraf termasuk indera. Mesoderm Lapisan tengah yang akan berkembang menjadi organ dalam seperti sistem sirkulasi, jaringan ikat, sistem reproduksi, otot dan lainnya kecuali sistem pencernaan dan pernapasan. Endoderm Lapisan paling dalam dari lapisan ini akan terbentuk organ-organ penyusun sistem pencernaan meliputi saluran dan kelenjar pencernaan. Selain itu, sistem pernafasan juga berkembang dari lapisan ini. Baca Juga Sel Prokariotik Demikianlah pembahasan mengenai Perkembangan Embrio – Pengertian, Proses, Fase, Tahap & Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 .
  • k7x5btkufe.pages.dev/223
  • k7x5btkufe.pages.dev/203
  • k7x5btkufe.pages.dev/981
  • k7x5btkufe.pages.dev/419
  • k7x5btkufe.pages.dev/987
  • k7x5btkufe.pages.dev/914
  • k7x5btkufe.pages.dev/475
  • k7x5btkufe.pages.dev/411
  • k7x5btkufe.pages.dev/666
  • k7x5btkufe.pages.dev/543
  • k7x5btkufe.pages.dev/625
  • k7x5btkufe.pages.dev/750
  • k7x5btkufe.pages.dev/710
  • k7x5btkufe.pages.dev/911
  • k7x5btkufe.pages.dev/292
  • jelaskan jaringan yang termasuk lanjutan dari pertumbuhan embrio