Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentunya seorang konselor harus dapat memberikan arahan dan bimbingan yang sesuai dengan asas dan etika dalam keprofesian. Sebab bisa dibayangkan ketika seorang konselor tidak memmahami secara keseluruhan asas- asas dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentu layanan yang diharapkan dapat terselesaikan akan menjadi hambatan dalam proses pelayanan. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa sebagai seorang konselor harus dnegan sekksama memahami dan mengikuti seluruh aturan- aturan dalam layanan bimbingan konseling yang tertuamg dalam setiap asas- asasnya agar didalam setiap prosesnya dapat berjlana seusi dnegan yang diharapkan dan dapat memberikan perubahan dalam diri konseli. Asas- asas yang dimaksud penulis didalam ini setidaknya bermuat atauran- atauran sebagaimana berikut ini [1]1. Asas Kerahasiaan, seorang konselor harus bisa merahasikan masalah klien kepada pihak lain terkecuali kepada pihak yang dianggap bisa membantu memeprmudah solusi bagi seorang Asas kesukarelaan, tidak ada paksaan bagi seorang klien untuk mengungkapkan apa yang menjadi problem dalam dirinya, begitupun dalam pengarahan harus dilakukan dengan dasar atas sama- sama rela. Keterbukaan, sebagai seorang konselor harus dapat memebrikan ruang yang nyaman sehingga konseli dapat bersifat terbuka terhadap apa yang menjadi permasalahn didalam dirinya dan tidak berpura- pura baik atau bahkan menutupi jati dirinya kepada konselor 4. Asas Kekinian, dimana asas yang mengahendaki bahwa permasalahan yang terjadi harus dapat diselesaikan dan disesuaikan dnegan seiring berkembangnya zaman dan dapat dipastikan kalua tidak ditangani segera akan berpengaruh pada masa yang akan mendatang atau Asas Kemandirian, asas yang menghendaki untuk para konselor dapat menanamkan kemandirian pada seorang konseli, sehingga ia dapat menerima dirinya dan sadar untuk merubah dan selalu mengembangkan potensi dirinya kearah yang lebih baik dan diterima oleh Asas Kegiatan, seorang konselor harus dapat memberikan pendekatan yang tepat sehingga konseli dapat mengikuti kegiatan bimbingan dna konseling secara aktif sehingga tidak ada celah bagi keduannya Asas Kedinamisan, asas yang menghendaki isi dari proses layanan bimbingan dan konseling terus bergerak maju sesuai dnegan perkembangan zaman dan program yang dijalankan 8. Asas Keterpaduan, asas yang mengehandaki seorang konselor dan guru sebagai pembimbing dari sisiwa dapat berjalan dnegan beringan dan saling Asas Kenormatifan, usaha yang dilakukan oleh para konselor tidak boleh menyimpang dari berbegai norma yang berlaku baik itu bersangkut paut dnegan norma sekolah, negara maupun Asas Keahlian, asas yang menghendaki proses layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara professional dan tidak melakukan hal - hal yang dapat merugikan bagi seorang konseli. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaBimbinganKonseling ID merupakan website yang berisikan konten-konten bimbingan konseling Asas Dalam Bimbingan Konseling Beserta Contohnya. Fajar Januari 17, 2018. Januari 17, 2018. Pengertian Bimbingan Konseling Secara Umum & Menurut Ahli. Januari 17, 2018. Pertanyaan Yang Sering Muncul Tentang Bimbingan dan Konseling. Maret 16, 2022 Apa itu bimbingan kelompok? Bagaimana prinsip kegiatan konseling yang dilakukan pada bimbingan kelompok pada anak didik di sekolah? Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan dinamika kelompok yang saling berinteraksi satu sama lainnya seperti memberikan kritik, ide, pendapat, solusi dan sebagainya. Jumlah anggota BK tidak dibatasi, dan disesuaikan dengan kemampuan masing masing peserta didik. Berbagai tahapan dalam pelaksanaannya juga berdasarkan intruksi dari tenaga pendidik. Aktivitas bimbingan kelompok ini bertujuan untuk menangani sejumlah permasalahan dalam proses belajar. Masalah yang sering sekali dihadapi oleh bimbingan kelompok adalah ketidakseimbangan antara interaksi satu anggota dengan anggota lainnya. Ada anggota kelompok yang bersifat aktif dan pasif. Sehingga mengakibatkan banyak masalah tidak bisa digali dengan optimal, dan membuat solusi penanganannya juga tidak bisa komprehensif. Bagi sobat kosngosan yang sedang mencari materi bahan untuk pembuatan makalah terkait bimbingan kelompok ini, bisa mengambil sebagian referensinya pada artikel kali ini. Kita akan fokus mengulas mengenai asas apa saja yang harus diterapkan apabila ingin melakukan bimbingan kelompok. Baca dulu Contoh Organisasi Sosial Kemasyarakatan Asas Bimbingan Berbagai asas bimbingan kelompok yang sudah dijelaskan dibawah ini, harus diterapkan dalam setiap pelaksanaan konseling tersebut. Hal ini dikarenakan asas membuat hasil bimbingan kelompok lebih optimal, dinamika kelompok berjalan dengan mulus yang bisa memberikan solusi bagi setiap anggotanya. Berikut beberapa asas-nya 1. Asas Kepercayaan Dalam melakukan kegiatan bimbingan kelompok haruslah berdasarkan asas kepercayaan antara murid dengan guru. Dengan adanya kepercayaan dan rasa amanah yang diberikan kepada guru dalam menangani setiap permasalahan yang sampaikan oleh siswa Maka siswa bisa dengan tenang dan tidak merasa terintimidasi dengan berbagai tekanan. Saling percaya juga akan menciptakan hubungan yang positif antara siswa dengan guru satu sama lainnya 2. Asas Kejujuran Kejujuran di sini berarti setiap permasalahan yang disampaikan oleh siswa itu haruslah sesuai dengan apa yang memang dialami oleh siswa tersebut tanpa dengan penambahan atau adanya kebohongan dalam mengarang cerita yang disampaikan kepada guru pada saat proses bimbingan konseling berlangsung Karena Jika ada kebohongan dalam setiap proses konseling, maka sobat kosńgosan tidak akan bisa mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi. Kejujuran harus diutamakan sehingga akan mendapatkan penanganan yang tepat untuk permasalahan yang kamu hadapi 3. Asas Interaksi Dalam setiap proses konseling kelompok atau individu yang terjadi antara siswa dengan guru seharusnya terdapat interaksi positif baik itu yang bersifat bahasa, gerak tubuh, raut muka dan interaksi lainnya. Dengan adanya interaksi ini maka akan menciptakan hubungan erat antara guru dengan murid pada saat proses konseling kelompok berlangsung 4. Asas Profesionalitas Setiap kegiatan konseling haruslah dilakukan oleh tenaga profesional. Karena agar layanan dan kegiatan bimbingan kelompok ini bisa terjadi berdasarkan atas kaidah profesional yang juga menghasilkan solusi yang komprehensif Para tenaga ahli dibidang bimbingan kelompok seharusnya berasal dari yang benar benar mempelajari ilmu psikologi, dan ahli dalam melakukan bimbingan kelompok. Profesionalitas tenaga bimbingan mesti terwujud dari peyelenggaraan jenis layanan serta kegiatan bimbingan kelompok dan juga ketika penegakan kode etik bimbingan kelompok. 5. Asas Kerahasiaan Sudah sepatutnya setiap masalah yang dibeberkan dalam proses konseling disimpan rapat rapat dan menjadi rahasia yang tidak boleh untuk dibocorkan. Sehingga dalam hal ini akan menuntut kerahasiaan segenap data dan keterangan mengenai siswa Hal ini karena siswa tersebut telah menjadi sasaran layanan. Rahasia berupa data dan keteranggan yang didapatkan dari siswa tidak boleh dan tidak layak untuk diketahui orang lain, apalagi disebar luarkan. Dalam hal ini tenaga pengajar yang berprofesi sebagai pembimbing memiliki tugas dalam memelihara semua data dan keteerangan tersebut dan menjamin supaya tidak bocor 6. Asas Sukarela Dalam setiap proses kegiatan konseling kelompok, tidak ada pemaksaan, yang mengharuskan siswa menceritakan seluruh permasalahannya dengan adanya tekanan dari pihak luar. Hal ini karena setiap keterangan yang didapat dalam proses menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa dalam mengikuti atau mejalani layanan serta kegiatan yang diperlukan untuknya. Dalam hal ini sobat kosngosan sebagai tenaga pengajar, memiliki kewajiban untuk membina dan mengembangkan kesukarelaan 7. Asas Keterbukaan Keterbukaan atau transparansi sangat penting dalam proses konseling. Hal ini supaya murid yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka, jujur dan tidak berpura-pura. Setiap keterangan yang diberikan mengenai dirinya sendiri atau orang lain, dalam menerima segala informasi harus benar benar transparan dan tidak ditutup-tutupi Dalam hal ini pembimbing konseling memiliki kewajiban untuk mengembangkan transparansi dari siswa. Asas ini terkait dengan terselenggaranya asas kerahasian terciptanya asas kesukarelaan dari siswa itu sendiri sebagia sasaran layanan atau kegiatan. Oleh karena itu para tenaga pengajar juga harus terlebih dahulu bersifat terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi 8. Asas Kemandirian Adapun tujuan umum dari bimbingan konseling kelompok adalah para siswa sebagai sasaran bimbingan konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri yang bisa mengenal dan menerima diri mereka sendiri tanpa berlaku insecure. Apalagi terkait dengan interaksi mereka antar lingkungan, keluarga dan juga dalam mengambil keputusan. Kemandirian akan mewujudkan diri yang bisa diandalkan dan tidak bergantung dengan orang lain. Tenaga pembimbing harus bisa mengarahkan layanan bimbingan kelompok yang dapat mengembangkan kemandirian siswa di sekolah 9. Asas Keharmonisan Asas ini bertujuan untuk menciptakan layanan dan kegiatan bimbingan kelompok yang bersinergi dan harmonis. Selalu berdasarkan pada nilai moral yang ada, tidak boleh ada pertentangan dan pelanggaran terhadap nilai pancaila, agama, sosial dan norma lainnya. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok harus bisa dipertanggungjawabkan, dan pelaksanaanya haruslah berdasarkan nilai dan moral yang di maksud sebelumnya. Layanan bimbingan kelompok juga harus bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai dan moral yang telah disebutkan tersebut. 10. Asas Pengalihan Asas ini berarti apabila para pihak yang ditunjuk, ternyata tidak bisa melaksanakan layanan bimbingan kelompok secara tuntas dan tepat terhadap suatu problematika yang dialami oleh siswa, maka hal tersebut bisa dialihtangankan kepada pihak yang lebih ahli lagi. Misalnya tenaga pengajar bisa menerima ahli terhdap beberapa kasus dari orang tua atau para pembimbing konseling lainnya. Intinya pengalihan ini bertujuan supaya permasalahan tidak mengalami stuck atau jalan ditempat, karena harus ditemukan solusinya secepat mungkin 11. Asas Tut Wuri Handayani Asas bimbingan kelompok selanjutnya adalah Tut Wuri Handayani, yang berarti bahwa asas ini akan menghendaki supaya kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan secara keseluruhan bisa menciptakan suasana yang mengayomi dan memberi rasa aman Selain itu para siswa yang mengikuti konseling juga bisa menerapkan keteladanan, memberikan dorongan dan juga kesempatan kepada siswa untuk maju dan meraih impian mereka. Asas ini menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan kelompok bisa membangun sekolah yang pengayom, teladan, dan mendorong hal hal positif lainnya Baca juga Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika di Sekolah 12. Asas Kegiatan Kegiatan disini adalah sebagai bentuk feedback atau hasil positif setelah mengikuti kegitan bimbingan kelompok. Supaya siswa yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan lainnya yang membantu. Sobat kosngósan yang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok juga bisa berkegiatan sebagai pendengar yang baik bagi teman temannya dan membuat mereka aktif dalam melakukan kegiatan yang positif 13. Asas Ke-aktualan Asas yang membuat supaya objek sasaran bimbingan kelompok dengan segala problematikanya haruslah diselesaikan dengan problem solving yang paling mutakhir atau update. Dalam kondisi sekarang, layanan bimbingan konseling yang berkenaan dengan masa depan atau keadaan masa lampau bisa dilihat dampak nya dengan keadaan yang ada dan apa yang diperbuat sekarang 14. Asas Ke-dinamis-an Asas ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan dalam bimbingan kelompok haruslah bersifat dinamis, berkembang dan tidak statis dan monoton. Hal ini menghendaki supaya kegiatan layanan terhadap sasaran layanan dalam hal ini siswa masa kehendaknya, probletika dan uneg-uneg-nya selalu bergerak maju, tidak itu-itu saja dan pastinya akan terus berkembang dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya yang semakin kompleks 15. Asas Keterpaduan Sinergitas Asas ini menunjukkan bahwa harus ada keterpaduan atau sinergitas antara pembimbing dengan sasaran bimbingan kelompok agar menghendaki berbagai layanan bimbingan kelompok bersama-sama. Asas ini menunjukkan harus saling menunjang, mendukung, harmonis, dan saling bekerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan kelompok ini Baca juga 60 Contoh Kesetaraan di Berbagai Bidang Kata Penutup Bimbingan kelompok atau konseling yang dilakukan secara bersama-sama bisa menjadi kegiatan yang dapat memperbaiki setiap permasalahan yang kamu hadapi saat ini. Dengan membuka setiap uneg-uneg yang kamu miliki tentunya kepada ahlinya maka kamu akan mendapatkan solusi yang komprehensif dalam menangani permasalahan mu tersebut Intinya setiap kegiatan konseling sangat diperlukan dalam kegiatan sekolah. Dan semoga beberapa asas dari bimbingan kelompok konseling di atas bisa bermanfaat dan menjadi referensi buat teman-teman kosngosan sekalian. Apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat silahkan share atau bagikan ke teman-temanmu yang lain POLA17 PLUS. 1. Wawasan Bimbingan dan Konseling. Pengetahuan Wawasan Bimbingan dan Konseling yang harus dimiliki oleh seorang konselor yaitu. a. Konsep Dasar bimbingan dan konseling. Dalam konsep dasar seorang konselor perlu memahami dan mendalami tentang: 1. perubahan dan perkembangan masyarakat;
Pertanyaantentang asas asas bk. Asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanankegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.
Tigaetika dasar konseling, yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, dan keputusan diambil oleh klien sendiri (Munro, dkk,) sepenuhnya berlaku pada proses konsultasi dalam layanan KSI. Ketiga etika ini terkait langsung dengan asas-asas konseling. Kerahasiaan konsulti dan pihak ketiga, hal-hal yang menyangkut diri dan masalah mereka, dirahasiakan dengan ketat oleh konsultan (konselor).
Takjarang mereka bertanya-tanya, bagaimana bayi dilahirkan, apa bedanya laki-laki dan perempuan, atau pertanyaan lain yang cukup rumit dijelaskan. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan selengkapnya. Rp 51.000 Rp 60.000Adabanyak definisi tentang kehidupan dan konseling, bahkan penggunaan kata bimbingan dan konseling itu sendiri. Frank Parson (Prayitno, 199 : 33) mendefinisikan bimbingan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya
BimbinganKonseling Selasa, 30 Oktober 2012 APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN. A. Aplikasi Filosofi. Asas Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan yaitu tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarse sung tulada. Dalam pembelejaran tidak perlu mempertajam perbedaan-perbedaan, seperti agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi Kelompokdiberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas- tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya 'enak-enak saja .